Thursday, February 24, 2011

Oberstleutnant Hans Philipp (1917-1943), Pilot Tempur Yang Hobi Duel Dengan Pilot Tempur Musuh!


Untuk koleksi foto-foto terbaik Hans Philipp bisa dilihat DISINI

Oleh : Alif Rafik Khan

Hans "Phips" Philipp dilahirkan tanggal 13 Maret 1917 di Meißen, Sachsen (Saxony). Sebagai bagian dari I./Jagdgeschwader 76 (kemudian diregistrasi ulang sebagai II./JG 54), Philipp pertama mencicipi aroma pertempuran di atas langit Polandia tahun 1939 dan mencetak kemenangan pertamanya. Dia kemudian ikut bertempur pula dalam Pertempuran Prancis dan Britania. Di akhir tahun 1940, Hans Philipp telah menjadi Staffelkapitän dari 4./JG 54.

Tanggal 4 November 1940 dia dianugerahi Salib Ksatria (Knight's Cross of the Iron Cross atau Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) setelah mencetak kemenangan udara ke-20.

Selama berlangsungnya kampanye di Balkan bulan April 1941, JG 54 bertempur habis-habisan melawan, ini yang unik, Jugoslovensko Kraljevsko Ratno Vazduhoplovstvo (JKRV - Angkatan Udara Yugoslavia) yang menggunakan pesawat-pesawat Messerschmitt Bf 109 buatan Jerman! Dalam ajang ini, Philipp mengklaim dua kemenangan atas Bf 109 dari JKRV.

Operasi Barbarossa menjadi tempat dimana skor Philipp mulai meningkat dengan drastis. Tanggal 24 Agustus 1941 dia menjadi peraih ke-33 dari medali Daun Ek (Oak Leaves to the Knight's Cross). Dia juga sekaligus diangkat sebagai kommandeur I./JG 54.

Pada bulan Maret 1942, dia menjadi anggota pertama JG 54 yang dianugerahi medali Pedang di atas Salib Ksatria dan Daun Ek (Swords to the Knight's Cross) dan tanggal 31 Maret 1942 prestasinya bertambah lagi: menjadi pilot Luftwaffe ke-4 yang meraih 100 kemenangan!

Pada bulan April 1943 Philipp ditransfer untuk tugas "Pertahanan Reich" sebagai Geschwaderkommodore dari Jagdgeschwader 1. Kerjanya adalah menyongsong pesawat-pesawat Sekutu di Laut Utara dan utara Jerman yang datang untuk membombardir bumi Jerman. Lama kelamaan serangan udara Sekutu makin intens dan melibatkan lebih banyak lagi pesawat (bomber dan fighter), sehingga membuat Hermann Göring (panglima Luftwaffe) murka karena dia menyangka para pilotnya belum bekerja maksimal dalam menghadang musuh yang datang. Tanggal 4 Oktober 1943, setelah datangnya serangan udara kesekian kali yang dilakukan oleh Eighth Air Force, Göring mengeluarkan maklumat bagi para pilotnya:
  1. Cuaca seburuk apa pun tidak boleh menghalangi para pilot tempur untuk tinggal landas dan bertempur melawan musuh.
  2. Setiap pilot tempur yang tinggal landas dan kemudian kembali tanpa ada tanda-tanda telah bertempur, atau tanpa meraih kemenangan, akan diajukan ke mahkamah militer.
  3. Dalam kondisi dimana seorang pilot telah menggunakan seluruh amunisinya, atau manakala senjatanya macet tak berfungsi, maka dia harus menabrakkan pesawatnya ke bomber musuh.
Menanggapi maklumat ini, Geschwaderkommodore Philipp berkata "Aku tak akan mematuhi perintah gila ini. Aku tahu apa yang harus kulakukan!"

Tanggal 8 Oktober 1943, 156 pesawat pembom dari US Eighth Air Force menyerang dengan tujuan Bremen dan Vegesack. Bomber-bomber itu mendapat kawalan tidak kurang dari 250 pesawat P-47 Thunderbolt dari enam grup tempur yang berbeda! Segera setelah alarm berbunyi, Hans Philipp tinggal landas untuk menyongsong musuh-musuhnya yang berjumlah kolosal. Kedatangannya langsung disambut segerombolan P-47 dari 56th Fighter Group. Staf Penerbangan dari Geschwader mengenang bahwa dia mendengar Philipp mengumumkan lewat radio tentang kemenangan yang diraihnya atas satu buah Thunderbolt. Transmisi terakhir darinya adalah, "Reinhardt, serang!". Feldwebel Reinhardt adalah wingman Philipp di hari itu. Dia terakhir melihat pesawat komodornya menghilang di balik awan. Reinhardt sendiri terluka setelah bertabrakan dengan pesawat musuh, tapi kemudian berhasil melakukan pendaratan darurat. Di sore harinya, dia mendengar kabar menyedihkan bahwa komodornya yang berkharisma telah tewas setelah pesawatnya ditembak jatuh lawan di dekat Neuenhaus, belanda. Dipercaya bahwa pilot yang telah menghabisinya adalah Robert S. Johnson. Sebenarnya Philipp berhasil keluar dari pesawatnya yang tertembak, tapi kemudian parasutnya tidak terbuka.

Hans Philipp mengklaim 206 kemenangan udara dalam lebih dari 500 misi tempur. 178 dibukukannya di Front Timur, dan 29 saat dia melawan Sekutu Barat. Dia adalah pilot tempur sejati yang tidak menyukai menyerang pesawat pembom dan lebih memilih berjibaku dengan sesama pesawat tempur. Fakta bahwa tugas pertama lebih mudah (karena umumnya pesawat pembom jauh lebih lambat dan besar) tidak menghalanginya dari kegiatan mengejar pesawat tempur dan membiarkan rekannya yang menghabisi bomber-bomber yang ada di hadapannya! Ketika ditanya alasannya kenapa dia berbuat seperti itu, dia berkata bahwa dia sangat menikmati "perburuan" mengejar pesawat tempur musuh di udara.

Medali dan Penghargaan:
* Wound Badge in Black
* Front Flying Clasp of the Luftwaffe in Gold with Pennant "500" untuk pilot tempur
* Combined Pilots-Observation Badge
* Ehrenpokal der Luftwaffe (28 September 1940)
* German Cross in Gold tanggal 18 Juni 1942 sebagai Hauptmann di II./JG 54
* Iron Cross (1939) 2nd dan 1st class
* Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves and Swords
o Knight's Cross tanggal 22 Oktober 1940 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4./JG 54
o Oak Leaves #33 tanggal 24 Agustus 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4./JG 54
o Swords #8 tanggal 12 Maret 1942 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur I./JG 54
* Disebutkan lima kali dalam Wehrmachtbericht (7 Juli 1941, 7 Juni 1942, 27 Juni 1942, 18 Maret 1943 dan 12 Oktober 1943)



Sumber :
Foto koleksi pribadi Curt Steinbach
www.asisbiz.com
www.community.livejournal.com
www.cptfarrels.com
www.en.wikipedia.org
www.falkeeins.blogspot.com
www.fighteracesonline.com
www.finearts-autographs.com
www.rommel-lebt.com
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.germanmilitaria.com
www.wehrmacht-awards.com


No comments: