Tuesday, March 29, 2011

Pembersihan Oposisi Partai Nazi dan Hitler Dari Kalangan Militer



Oleh : Prakoso Permono

Ketika kekuasaannya baru berumur 18 bulan, Adolf Hitler menghancurkan segala bentuk oposisi politik terhadap pemerintahannya. Musim panas 1934 menjadi saksi bahwa kawan seperjuangannya yang paling setia pun tidak luput dari aksi pembersihan.

Ingin tau siapa saja orang besar yang kena pembersihan? Di sini datanya!
*yang di maksud orang besar bukan besar badannya... hehe


Generaloberst Kurt von Schleicher

1. Dibunuh di Rumah
Tanggal 30 Juni 1934, sewaktu Generaloberst Kurt von Schleicher sedang berbicara di telepon, bel pintu rumah berdentang. Asistennya membukakan pintu dan tampak dihadapannya lima orang pria mengenakan overcoat kulit hitam hampir se mata kaki. Pria pria itu ngotot ingin bertemu dengan pemilik rumah. Begitu melihat Schleicher, salah satu di antara mereka bertanya "Tuan Jenderal Schleicher?" kemudian Schleicher menjawab "Betul!" Kemudian para pria itu segera menjawab dengan tembakan pistol mereka yang seketika membunuh mantan Kanselir Jerman itu. Tidak lama kemudian, istrinya yang mendengar keributan di bawah bergegas turun tangga, namun, langkah kakinya di hentikan dengan tembakan pistol-pistol dari para pria utusan Hitler tersebut.

Siang yang sama, Ferdinand von Bredow (salah satu tokoh jajaran militer Jerman) merespon bel. Dibukanya sendiri pintu depan rumah, dan terjangan peuluru menyambutnya. Bredow pun tewas seketika.


Pernyataan sumpah para prajurit keturunan Jerman dari Polandia yang bergabung dengan Wehrmacht

2. Korps Jenderal Lega
Banyak jenderal merasa lega dengan langkah Hitler membersihkan SA. Pembasmian oposisi adalah langkah awal menuju kekuasaan mutlak Hitler. Beberapa bulan kemudian, gedung Reichstag dibakar, lalu parlemen di bubarkan. Lembaga masyarakat pun dikekang.

Upaya memperkuat kekuasaan belum tuntas. Pada bulan Agustus, Presiden Paul von Hindenburg yang sakit-sakitan akhirnya mangkat. Langsung dari hari itu Angkatan Bersenjata Jerman di paksa untuk mengucapkan sumpah prajurit versi baru, sumpah setia kepada pribadi Adolf Hitler selaku Führer.

Bunyi sumpahnya adalah sebagai berikut:

"Demi Tuhan saya bersumpah. Bahwa saya mempersembahkan kepada Adolf Hitler, Führer Jerman dan Rakyat Jerman, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, Kepatuhan tanpa syarat. Dan bahwa saya siap, sebagai prajurit yang gagah berani, mengorbankan jiwa dan raga kapan pun dalam sumpah keramat yang suci ini."


Generalfeldmarschall Werner von Blomberg

3. Blomberg Dijebak
Setelah menduda selama enam tahun, sepeninggal istrinya yang meninggal terlebih dahulu, pada usia 60 tahun menetri peperangan Jerman, Generalfeldmarschall Werner von Blomberg, menikahi Erna Gruhn, sekretaris pribadi yang berumur setengah dari umurnya. Sebelum menikahi Erna, Blomberg meminta restu dari Führer. Sang Führer ternyata bersedia menjadi saksi pernikahan.

Akan tetapi, beberapa hari kemudian beberapa jenderal menerima telepon gelap. Peneleponnya adalah perempuan bersuara genit dan jelas terdengar suara suara klub malam. Suara genit itu mengucapkan terima kasih kepada Wehrmacht karena salah satu jenderalnya telah menerima teman mereka.

Di kepolisian Berlin, seorang perwira memeriksa sebuah dokumen yang bertulisan nama Erna Gruhn. Dengan rasa terkejut ia menyerahkan dokumen itu kepada pemimpinnya Heinrich von Helldorf. Dokumen itu berisi informasi bahwa Erna pernah menjadi pegawai seks komersil sebelum menjadi sekretaris. Singkat cerita dokumen itu sampai ke tangan Reichsmarschall Hermann Göring panglima Luftwaffe. Kemudian dokumen itu di sampaikan kepada Führer. Tentu saja Hitler murka karena ia menganggap bahwa dirinya telah menjadi saksi pernikahan dari seorang PSK.

Kemudian Göring berangkat ke kantor Menteri Peperangan dan melemparkan foto-foto itu ke muka Blomberg. Setelah Blomberg membacanya, ia menyatakan siap untuk mengundurkan diri.


Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch

4. Fritsch Difitnah
Giliran Kepala Staff Angkatan Darat Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch yang menjadi sasaran tembak, dan waktunya datang tidak lama setelah urusan Blomberg selesai. Kini bagian Heinrich Himmler yang menyusun rencana, sewaktu Göring menyampaikan dokumen perihal Blomberg kepada Führer. Himmler pun menyampaikan sebuah dokumen yang paling mengejutkan dan memalukan, dimana kepala SS dan Gestapo ini menyerahkan dokumen yang berisi laporan:

Jenderal Fritsch adalah seorang homoseksual (suatu tindakan pidana berat di Jerman), dan telah menyuap teman kencannya agar bungkam.

Mendengar fitnah itu, Fritsch pun menemui Hitler di perpustakaan kantor kanselir, dalam pertemuan yang di hadiri Himmler dan Göring, ia bersumpah bahwa laporan itu adalah kebohongan besar.

Dari balik pintu muncullah seorang lelaki Jerman bernama Hans Schmidt yang punya catatan polisi sebagai seorang homoseksual. Di hadapan tiga orang yang paling berkuasa di Jerman itu, Schmidt mengatakan kalau Jenderal Fritsch adalah perwira AD yang mengajaknya berkencan intim di dekat Stasiun Kereta Api Postdam Berlin. Selama bertahun tahun perwira itu menyuapnya agar tidak buka mulut. Padahal itu adalah fitnah karena sesungguhnya Fritsch yang di maksud adalah seorang tentara kavaleri Jerman yang telah pensiun!

Kemudian Fritsch terdiam, dan terdiamnya itu di anggap sebagai jawaban bahwa dia bersalah terhadap tuduhan itu. Akhirnya Fritsch pun di pecat.


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.calvin.edu
www.commons.wikimedia.org
www.corbisimages.com
www.prakosopermono.blogspot.com


No comments: