Sunday, May 15, 2011

Foto Tokoh Third Yang Memakai Medali Versi Jahit/Kain

DEUTSCHES KREUZ IN GOLD


Generalleutnant John Ansat (23 Februari 1890 - 28 Agustus 1970). Dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 23 Maret 1944 sebagai Generalleutnant dan Höherer Artillerie-Kommandeur 313


Hauptmann Hans-Heinrich Aster (lahir 28 Oktober 1921) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 27 Januari 1944 sebagai Oberleutnant di I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 108 / 14. Panzer-Division / XXXXVII.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd. Dia memulai pelatihan militer tanggal 1 Desember 1939 - Mei 1940 dan mulai bertugas di Panzergrenadier-Regiment 108 periode 1 Maret 1943 - 3 Desember 1944. Dari mulai 4 Desember 1944, Aster ditempatkan sebagai Ordonnanz-Offzier di Generalinspekteur der Panzertruppen. Dia dipromosikan sebagai Hauptmann tanggal 1 September 1944. Dalam foto studio ini Aster mengenakan feldanzug (seragam lapangan) M44 dengan medali-medali yang tersemat (selain DKiG): pita Eisernes Kreuz II.Klasse dan Ostmedaille, Nahkampfspange in Silber, Panzerkampfabzeichen in Bronze, Eisernes Kreuz I.Klasse, dan Verwundetenabzeichen in Silber. BTW, dalam foto di atas Aster memakai seragam M44 yang langka!




Generalmajor Heinz Fiebig (23 Maret 1897 – 30 Maret 1964)



Generalmajor Adolf Fischer (23 Juli 1893 – 23 Oktober 1947)



Generalmajor Ottomar Hansen (1 September 1904 - 9 Maret 1993)



Dalam beberapa sumber (salah satu di antaranya adalah DISINI), perwira satu ini sering dikatakan sebagai Theodor Tolsdorff, peraih Brillanten zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter dengan pangkat terakhir Generalleutnant, padahal pada kenyataannya dia adalah Karl Frewer (pangkat terakhir Oberstleutnant). Cukuplah sebagai bukti, keberadaan Nahkampfspange in Bronze dalam foto ini sementara Tolsdorff tercatat tidak pernah menerimanya!


Salah satu pilot dari II.Gruppe/SG 1 yang paling berpengalaman adalah Oberleutnant Hans-Joachim Jäschke yang baru berusia 22 tahun. Dia bergabung dengan Gruppe pada awal tahun 1942 dan pada akhir bulan Maret 1944 sudah menjadi Staffelkapitän dari 4./SG 2. Pada tanggal 26 Maret 1944, tak lama setelah kedatangan II./SG 1 di pangkalan udara Rovaniemi, Finlandia, Jäschke dianugerahi Ritterkreuz. Pada saat itu dia telah menerbangkan 553 feindflug (misi tempur) dan berhasil menghancurkan 78 tank, 27 senjata artileri, lebih dari 100 truk, dan 11 jembatan! Foto di atas memperlihatkan Jäschke saat baru berada di Rovaniemi awal bulan April 1944. Salah seorang kameradnya membantu memasangkan Ritterkreuz demi konsumsi fotografer. Perhatikan medali Deutsches Kreuz in Gold (diberikan tanggal 2 Agustus 1943) versi kain dengan lingkaran metal yang dikenakannya! Jäschke juga memakai Frontflugspange in Gold dengan tulisan “500” serta medali Flugzeugführerabzeichen, juga dalam versi kain. Seperti semua pilot II./SG 1 lainnya, pada musim panas 1944 Hans-Joachim Jäschke dipaksa untuk mengganti pesawat Junkers Ju 87-nya yang terpercaya dengan Focke-Wulf Fw 190 F-8. Perubahan ini tak membawa keberuntungan baginya. Pada tanggal 21 Juli 1944, dalam sebuah serangan dalam ketinggian rendah terhadap konvoy musuh di dekat Klezcsele, Hungaria, pesawat Jäschke ditembak jatuh oleh senjata anti serangan udara. Pesawatnya terbakar hebat dan dia tidak berhasil keluar sehingga terbunuh dalam ledakan yang kemudian terjadi saat pesawatnya menabrak daratan. Foto di atas diambil oleh seorang Hauptmann tak dikenal yang hobi fotografi dari Gruppenstab yang kemudian menjadi tawanan di Jerman selatan bulan Mei 1945. Disana tentara Amerika mengambil beberapa rol negatif filmnya yang belum dikembangkan. Film-film tersebut kemudian dikembangkan oleh Kodak di Amerika, dan berdekade-dekade setelah itu seorang kolektor menemukannya secara tidak sengaja. Foto-foto ini lalu dikembalikan lagi ke Jerman meskipun kondisinya sudah banyak yang rusak


Oberleutnant der Reserve Johann Krautzer dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 7 Januari 1945 sebagai Chef 2.Kompanie / Gebirgsjäger-Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division / 20.Gebirgsarmee. Pangkat terakhirnya adalah Hauptmann der Reserve. Dalam foto ini dia mengenakan bergmütze dan dienstanzug M36 dengan lencana Edelweiss Gebirgsjäger. Medali yang terpampang di seragamnya: DKiG (Deutsches Kreuz in Gold), Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen in Silber, dan Verwundetenabzeichen in Silber. DKiG di bawah sakunya merupakan versi kain yang disematkan dengan cara dijahit!


Generalmajor Hermann von Oppeln-Bronikowksi (2 Januari 1899 – 19 September 1966) adalah anak seorang perwira AD Kekaisaran Jerman yang ikut bertempur dalam Perang Dunia I sebagai Oberleutnant di Ulan Regiment "Prinz August von Württemberg" No. 10. Di adalah seorang penunggang kuda yang sangat handal, dan meraih medali emas di nomor Dressing (latih) beregu dengan kuda bernama "Gimpel" dalam Olimpiade Berlin tahun 1936. Ketika Perang Dunia II pecah, Major Oppeln-Bronikowski menjadi komandan Aufklärungs-Abteilung 24 / 24.Infanterie-Division. Disini dia mendapat Eisernes Kreuz I.Klasse setelah melakukan serangan dadakan terhadap musuh yang berhasil dengan baik. Dalam Unternehmen Barbarossa dia bertempur bersama Panzer-regiment 35 / 4.Panzer-Division dan di bulan Januari 1942 menjadi komandan resimen tersebut dengan pangkat Oberst. Keberaniannya di medan pertempuran membuatnya dianugerahi Ritterkreuz (1 Januari 1943), Eichenlaub #536 (28 Juli 1944) dan Schwerter #142 (17 April 1945). Oppeln-Bronikowski mengakhiri perang sebagai Kommandeur 20. Panzer-Division (November 1944 - Mei 1945). Setelahnya dia berprofesi sebagai penasihat sipil sekaligus membantu pembentukan Bundeswehr (AB Jerman Barat). Dia juga sempat bekerja di Kanada sebagai instruktur berkuda untuk Olimpiade Musim Panas di Tokyo tahun 1964


Generalleutnant Wolfgang Pickert (Kommandeur 9. Flak-Division) di Normandia, 23 Juni 1944. Pickert adalah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #726 (11 Januari 1943) mit Eichenlaub #489 (5 Juni 1944) serta Deutsches Kreuz in Gold (7 Desember 1942). Yang terakhir dia dapatkan dalam neraka di Stalingrad, dan Pickert berhasil lolos dari sana dengan menggunakan pesawat. Saat dia melaporkan apa yang terjadi di Stalingrad ke Panglima Luftwaffe Hermann Göring, sang Reichsmarschall menolak untuk menemuinya karena menyalahkan dia atas bencana yang menimpa pasukannya! 9. Flak-Division kembali dibangun, hanya untuk hancur lagi dalam gerak maju yang tak tertahankan dari pasukan Soviet di Krim, musim panas 1944! BTW, Foto di atas dibuat oleh Kriegsberichter Siedel dari Propaganda-Kompanie (PK) Luftflotte 3. Perhatikan bahwa Pickert mengenakan medali DKiG dan Flugzeugführerabzeichen versi kain/jahit di seragamnya!


Generalleutnant Karl Prager (19 September 1888 - 28 Juli 1948)


Oberwachtmeister Wilhelm Rüger dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11 Maret 1943 sebagai Feldwebel di Kradschützen-Bataillon 25/25.Infanterie-Division (mot.)/LIII.Armeekorps/2.Panzerarmee/Heeresgruppe Mitte. Dalam foto ini dia mengenakan DKiG bordiran versi lokal yang dijahitkan ke seragam hitam Panzertruppen-nya

 
 SS-Hauptsturmführer Johannes "Hans" Scherg (16 Mei 1918 - 22 Desember 1997)



Generalmajor Franz Schlieper (22 Agustus 1905 - 4 April 1974)


Oberstleutnant Erich Schmidt (10 Februari 1911 - 13 November 1977)


 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (9 September 1901 - 5 April 1947) adalah Kommandeur 23. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division Nederland (niederlandische Nr. 1) yang juga merupakan peraih Deutsches Kreuz in Gold 248/8 (8 Desember 1942) serta Eichenlaub #680 (11 Desember 1944) zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (24 Juli 1943). Dia adalah mantan prajurit Reichswehr sebelum bergabung dengan SS tanggal 15 Juni 1931 (nomor keanggotaan 23692). Setelah malang melintang di Leibstandarte SS Adolf Hitler, Das Reich, Wiking dan Nederland, Wagner terakhir menjabat sebagai Kommandeur 4. SS-Polizei Division. Seusai perang dia diekstradisi ke Yugoslavia untuk menjalani dakwaan sebagai penjahat perang. Wagner lalu dieksekusi dengan cara digantung pada tahun 1947, meskipun tanggalnya masih simpang siur


General der Artillerie Helmuth Weidling (2 November 1891 – 17 November 1955) dikenal sebagai komandan terakhir Verteidigungsbereichs Berlin (Wilayah Pertahanan Berlin) dalam Pertempuran Berlin tahun 1945. Di awal kampanye di Polandia tahun 1939 Weidling berpangkat Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 56. Dia menapaki jalur promosi dengan cepat seiring dengan kemenangan yang diraihnya dalam berbagai medan pertempuran, dan pada tanggal 20 Oktober 1943 sudah menjadi General der Artillerie. Pada tanggal 10 April 1945 dia dipindahkan dari jabatannya dan menjadi Führerreserve, juga terancam dihukum mati oleh Hitler karena adanya kesalahpahaman yang serius mengenai kinerjanya. Untungnya tanggal 23 April hukumannya dibatalkan dan malah dia ditunjuk sebagai komandan pertahanan Jerman di Berlin dalam melawan Tentara Merah yang seakan tak tertahankan. Bukannya senang, Weidling malah menjawab kepada si pembawa pesan: "Lebih baik bagiku untuk mati dieksekusi!". Tapi jiwa prajuritnya yang pantang menolak perintah akhirnya membawanya untuk menyetujui penempatannya yang terbaru. Pada awalnya dia mencanangkan untuk bertempur sampai hari penghabisan, meskipun dia merasa marah melihat digunakannya para anggota Hitlerjugend yang masih muda untuk ikut bertempur (beberapa di antaranya bahkan baru berusia 12 tahun!). Di bawah komandonya, pasukan Jerman bertahan mati-matian melawan musuh yang berkekuatan jauh lebih kuat, dan baru pada tanggal 2 Mei 1945 menyerah, itupun setelah mengetahui Hitler telah tewas dan tidak ada lagi harapan untuk terus bertempur. Sang jenderal yang demen memakai monokel ini meninggal tahun 1955 dalam tahanan Rusia. BTW, dalam foto di atas (yang diambil tak lama setelah penganugerahan Eichenlaub #408 tanggal 2 Februari 1944), di bawah Eisernes Kreuz I.Klasse, dia mengenakan Erinnerungsabzeichen für die Besatzung der Luftschiffeyang didapatnya dalam Perang Dunia Pertama saat masih menjadi Oberleutnant dan komandan balon Zeppelin LZ113. Baris medalinya, dari kiri ke kanan: 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse, Ritterkreuz des Königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern, Österreichisches Militärverdienstkreuz III. Klasse mit der Kriegsdekoration, Ehrenkreuz für Frontkämpfer, Wehrmacht-Dienstauszeichnung I.Klasse, Wehrmacht-Dienstauszeichnung III.Klasse, Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938. Medali terakhir rada sulit, tapi kemungkinan adalah Braunschweig Kriegsverdienstkreuz. Ada yang punya pendapat berbeda?



Deutsches Kreuz in Gold: Oberfeldwebel Adolf Weiß


 
Deutsches Kreuz in Gold : Major Walter von Wietersheim 

 ----------------------------------------------------------------

EISERNE KREUZ I.KLASSE

Eisernes Kreuz I klasse: Kapitänleutnant Rolf Struckmeier sebagai komandan U-608. BTW, wajahnya rada-rada mirip Jürgen Prochnow yang memerankan peran sebagai "der Alte" dalam film fenomenal DAS BOOT!


----------------------------------------------------------------

FLUGZEUGFÜHRERABZEICHEN

Hauptmann Anton Andorfer (23 Desember 1919 - 11 April 1945) lahir di Linz (Austria) dari keluarga militer dan masuk Luftwaffe tanggal 1 Oktober 1939. Dia bergabung dengan I./StG.77 (Sturzkampfgeschwader 77) setelah menyelesaikan pelatihannya di musim dingin 1941/1942, dan sejak saat itu dia menerbangkan Junker Ju 87 "Stuka" sebagai senjata andalannya. Dia menjadi Staffelkapitän (pimpinan skuadron) bulan Juli 1943, dan telah terbang dalam 726 misi tempur (plus menghancurkan 45 tank) saat dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 26 Maret 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 2.Staffel / Schlachtgeschwader 77 (SG 77) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4! Setelah pesawatnya dikonversi ke Focke-Wulf Fw 190, Andorfer menambah jam terbangnya dengan 200 misi lagi di Front Timur. Dia ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Berlin dan gugur ketika pesawatnya ditembak jatuh oleh meriam anti pesawat udara Soviet di dekat Cottbus tanggal 11 April 1945. Sepanjang karirnya Andorfer telah menyelesaikan 900 feindflug (misi tempur), dimana dia tercatat secara resmi menghancurkan 70 tank, 50 meriam darat, 6 baterai anti pesawat udara, 10 kapal freighter (dengan total tonase 13.000 GRT), 1 kapal tempur, dan 1 kapal patroli-cepat! Dengan jumlah tank korbannya yang begitu banyak, Andorfer ditahbiskan sebagai salah satu "Panzerknacker" Luftwaffe paling efektif, bersama dengan "Sang Raja" Hans-Ulrich Rudel! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (2 November 1942); Frontflugspange für Schlachtflieger in Gold mit Anhänger "900"; serta Deutsches Kreuz in Gold (17 Mei 1943)


 Wilhelm Balthasar dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #62 yang diperolehnya tanggal 14 Juni 1940 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG) 27 / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 3, setelah mencatat 28 kemenangan udara. Dalam foto ini dia mengenakan feldbluse Luftwaffe dengan medali Flugzeugführerabzeichen (Pilot's Badge) versi bahan kain yang dijahitkan ke seragamnya


Flugzeugführerabzeichen: Major Josef Belz


Oberfeldwebel Karl Müller (28 Agustus 1913 - 8 Februari 1943)

----------------------------------------------------------------  

FRONTFLUGSPANGE

Frontflugspange dan Eisernes Kreuz I klasse: Hauptmann der Reserve Hans Sehringer

----------------------------------------------------------------  

ZERSTÖRER-KRIEGSABZEICHEN

Foto langka yang memperlihatkan Zerstörer-Kriegsabzeichen (Destroyer War Badge/Medali Perang Kapal Perusak) versi kain yang dikenakan oleh seorang pelaut Kriegsmarine. Dari chevron yang tertempel di lengannya, kita bisa mengetahui bahwa pangkatnya adalah Mantrosenobergefreiter


Sumber :

Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" No.1 tahun 2003
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Eric-Jan Bakker
Foto koleksi pribadi Jim Haley
www.en.wikipedia.org 
www.forum.axishistory.com
www.gmic.co.uk

www.norgeslexi.no
www.wehrmacht-awards.com

No comments: