Sunday, October 2, 2011

Foto Paris dan Prancis di Masa Pendudukan Jerman

-1940-

Kereta berkuda Wehrmacht memasuki Place de la Concorde, Paris, tanggal 14 Juni 1940 dengan disambut oleh sang jenderal komandan mereka


 Foto oleh Kriegsberichter Folkerts ini memperlihatkan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division) menyaksikan parade kemenangan pasukannya di Avenue Foch, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Saat itu 30. Infanterie-Division mendekati Paris dari arah utara, tapi tujuannya sendiri hanya melewati kota tersebut demi melanjutkan memburu pasukan Prancis yang mundur ke arah selatan. Ketika Briesen mendengar berita bahwa Paris dinyatakan sebagai "Kota Terbuka", dia memutuskan untuk mengirim unit kecil ke perbatasan kota tersebut untuk mengecek kebenarannya. Unit tersebut kembali dan melaporkan bahwa tidak ada perlawanan sama sekali yang dijumpai, sementara militer Prancis semuanya telah pergi. Pada saat itulah Briesen memutuskan untuk merubah arah gerakan pasukannya dan mengambil jalur berbeda yang menembus kota Paris. Ketika dia sampai di Champs-Élysées, dia memerintahkan agar diadakan "parade kecil-kecilan", sehingga jadinya 30. Infanterie-Division memasuki Champs-Élysées dengan diiringi oleh band sementara Briesen sendiri memberi hormat sambil menunggang onta. Kejadian tersebut mendapat liputan luas, dan sering disalahpahami sebagai parade kemenangan pasukan Jerman setelah pasukan Prancis menyerah, padahal pada kenyataannya itu hanyalah gerak maju "berkelas" divisi Briesen dengan melewati kota Paris dalam mengejar pasukan Prancis yang mundur!


Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) berbicara dengan jenderal Prancis Henri-Fernand Dentz di Place de la Concorde di hari jatuhnya Paris ke tangan Jerman, 14 Juni 1940. Di sebelah kanan Von Bock adalah Generalleutnant Hans von Salmuth (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B)


Parade kemenangan Jerman di Place de la Concorde, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps), Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), dan Oberleutnant der Reserve Heinrich Graf von Lehndorff-Steinort (ajudan Von Bock)


Parade kemenangan Jerman di Place de la Concorde, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans von Salmuth (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18.Armee), Oberleutnant der Reserve Heinrich Graf von Lehndorff-Steinort (ajudan Von Bock), General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps, membelakangi kamera), dan Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B)


Parade kemenangan Jerman di Place de la Concorde, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Para jenderal yang hadir dalam acara ini: 1) General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps); 2) General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18.Armee); 3) Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B); 4) General der Artillerie Emil Leeb? (Chef des Heereswaffenamt OKH); 5) Generalleutnant Hans von Salmuth (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B); dan 6) Generalmajor Erich Marcks (Chef des Generalstabes 18.Armee). Dua orang perwira di kiri bukanlah jenderal meskipun mereka mengenakan strip merah di celananya, karena strip merah ini untuk menandakan anggota staff dan bukannya pasukan tempur


Parade kemenangan Jerman di Place de la Concorde, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Baris depan dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18.Armee), dan Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Paling kiri adalah Generalmajor Erich Marcks (Chef des Generalstabes 18.Armee), sementara yang paling dekat dengan kamera adalah Generalleutnant Hans von Salmuth (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B)


Foto hasil karya Hugo Jaeger ini memperlihatkan para perwira tinggi Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Jerman) yang sedang berdiri di bawah monumen Arc de Triomphe dalam acara parade kemenangan Jerman di Paris pada tanggal 14 Juni 1940. Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans von Salmuth (terpotong, Chef des Generalstabes Heeresgruppe B), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18.Armee), Oberleutnant der Reserve Heinrich Graf von Lehndorff-Steinort (ajudan Von Bock), perwira Luftwaffe tak dikenal, Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), perwira Heer tak dikenal, General der Artillerie Walter Heitz (Kommandierender General VIII.Armeekorps), Generalmajor Erich Marcks (Chef des Generalstabes 18.Armee), jenderal Luftwaffe tak dikenal, Oberstleutnant im Generalstab Bernhard Steinmetz (Chef des Generalstabes VIII. Armeekorps), dan satu orang perwira staff lain yang tak dikenal. Kendaraan tempur yang berjaga-jaga di belakang mereka adalah leichter Panzerspähwagen (Fu) Sd.Kfz.223


Generalleutnant Hans von Salmuth (kanan) menyambut kedatangan General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres) di Versailles dalam rangka inspeksi Heeresgruppe B tak lama setelah perjanjian perdamaian antara Prancis dengan Jerman, Juni 1940


Generaloberst Fedor von Bock (pangkat terakhir Generalfeldmarschall) bersama dengan para staffnya di Compiegne tak lama setelah pengumuman menyerahnya Prancis di tangan Jerman tanggal 21 Juni 1940. Paling kanan adalah Generalleutnant Hans von Salmuth (pangkat terakhir Generaloberst)


 General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps) dan para perwira staffnya terlihat serius mendengarkan saat seorang guide lokal menceritakan tentang sejarah pilar kuno dari bangunan berusia ratusan tahun di belakang mereka. Foto ini kemungkinan besar diambil di Prancis pada bulan Mei atau Juni 1940, saat Kienitz dan korpsnya beroperasi di sekitar wilayah Aisne, Prancis. Antara tanggal 11 dan 13 November 1939, XVII. Armeekorps dipindahkan ke dekat wilayah perbatasan dengan Prancis, dan dari bulan Januari 1940 ditempatkan sebagai pasukan cadangan dari 2. Armee. Selama berlangsungnya fase kedua kampanye militer Jerman di Prancis, XVII. Armeekorps dipindahkan untuk menjadi bagian dari 12. Armee serta kemudian ditugaskan untuk melakukan serangan ke wilayah Aisne


Para perwira dari Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) berpose beramai-ramai di depan Istana Versailles, Prancis, tak lama setelah kesuksesan operasi militer Wehrmacht di Barat tahun 1940 (Fall Gelb). Foto ini diambil tanggal 17 Juli 1940 tak lama setelah upacara penganugerahan Eisernes Kreuz I.Klasse. Beberapa wajah diantaranya bisa dikenali: 1. SS-Oberscharführer Fritz Bügelsack (Panzerspähzug / LSSAH), 2. SS-Hauptsturmführer Alexander Sukkau (Chef 10.Batterie / SS-Artillerie-Bataillon LSSAH), 3. SS-Hauptsturmführer Wilhelm Weidenhaupt (Chef 10.Sturm / III.Sturmbann / LSSAH), 4. SS-Hauptsturmführer Otto Baum (Chef 7.Sturm / II.Sturmbann / LSSAH), 5. SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur II.Sturmbann / LSSAH), 6. SS-Hauptsturmführer Georg "Schonberger" Schönberger (Chef Panzersturm-Batterie / LSSAH), 7. SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH), 8. SS-Standartenführer August-Wilhelm Trabandt (Kommandeur III.Sturmbann / LSSAH), 9. SS-Obersturmbannführer Martin Kohlroser (Kommandeur I.Sturmbann / LSSAH), 10. SS-Sturmbannführer Wilhelm Keilhaus (Ia Erster Generalstabsoffizier LSSAH), 11. SS-Obersturmbannführer der Reserve Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Bataillon LSSAH), 12. SS-Hauptsturmführer Herbert Garthe (Chef 12.MG-Sturm/ III.Sturmbann / LSSAH), dan 13, SS-Oberscharführer Erich Grätz (Gruppenführer di 11.Sturm / III.Sturmbann / LSSAH). Sebagai tambahan, SS-Hauptsturmführer Kurt Meyer (Chef 15.[Kradschützen] Sturm / III.Sturmbann / LSSAH) berada di baris kedua antara no.7 dan no.8; SS-Obersturmführer Hugo Kraas (Zugführer II / 15.[Kradschützen] Sturm / III.Sturmbann / LSSAH) di belakang no.2; SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur IV.Wachtbataillon / LSSAH) di baris ketiga di belakang no.3; serta SS-Obersturmführer Albert Frey (Chef 9.Sturm / III.Sturmbann / LSSAH) di belakang no.5


 
 

 Para prajurit dan bintara dari Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) menikmati keindahan kota Paris setelah kemenangan Jerman di Prancis tahun 1940. Seperti turis pada umumnya, mereka juga membeli cenderamatan khas kota tersebut dan diiringi guide yang membawa mereka pada berbagai tujuan wisata yang terkenal di "Kota Cahaya" seperti Menara Eiffel, Place de la Concorde, Sacre-Coeur, Notre Dame de Paris, Arc de Triomphe, dan lain-lain


Seorang penjaga toko di Paris tersenyum sambil menawarkan miniatur menara Eiffel kepada tentara Jerman yang berkunjung. Para "tentara penjajah" ini juga menaiki Menara Eiffel, mengabadikan bangunan-bangunan terkemuka di kota tersebut melalui kamera mereka seperti Notre-Dame dan Arc de Triomphe, serta membeli kamus bahasa Jerman-Prancis! Para pebisnis lokal tidak melewatkan kesempatan tersebut begitu saja, dan restoran-restoran memasang plang "Ici on parle allemand" (bahasa Jerman digunakan disini), sementara para pelacur Prancis yang oportunis menarik "pembeli" dari kalangan tentara Jerman dengan berkata menggoda "Mein Susser" (sayangku) kepada tiap prajurit Jerman yang lewat!


Generalfeldmarschall Erwin von Witzleben (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber Heeresgruppe D) bersalaman dengan Generalleutnant Carl Hilpert (Chef des Generalstabes Heeresgruppe D) dalam acara penempatan markas barunya, yang mengambil tempat di sebuah kastil tua Prancis bernama Château de Vaux-le-Vicomte di Maincy, dekat Melun, 55 kilometer sebelah tenggara Paris, Prancis. Dalam foto ini, Witzleben tampak memegang Marschallstab, sebuah tongkat komando khusus yang hanya diberikan kepada para jenderal dan laksamana bintang lima Jerman. Di latar belakang kita bisa melihat barisan perwira staff yang akan membantu Witzleben dalam posisi barunya. Beberapa diantara nama-nama mereka yang diketahui adalah Major d.R. z.V. Bodo Zimmermann, Hauptmann i.G. Hans-Alexander von Voss, Hauptmann Lehr, dan Leutnant Breitenbuch. Foto ini sendiri diambil pada bulan November 1940 oleh Kriegsberichter Dieck dari PK (Propaganda-Kompanie) 696


Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Kurt Kühme (Kommandeur Infanterie-Regiment 306 / 211.Infanterie-Division) dan Generalleutnant Kurt Renner (Kommandeur 211. Infanterie-Division). Mereka berdua sedang melakukan inspeksi ke markas III.Bataillon / Infanterie-Regiment 306 - yang difungsikan sebagai Wachbataillon (Batalyon Penjaga) di Paris/Prancis. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar di akhir tahun 1940 atau awal tahun 1941. Kühme sendiri menjadi Komandan IR306 dari tanggal 30 Juli 1940 s/d 16 Oktober 1941. Dia adalah seorang veteran Perang Dunia I dan peraih Pour le Mérite yang kemudian menjadi jenderal SA (dengan pangkat SA-Obergruppenführer) di masa antara dua Perang Dunia. Dia nantinya terbunuh dalam pertempuran di dekat wilayah Hellschlag/Eifel pada tanggal 25 Desember 1944. Pangkat terakhirnya adalah Generalmajor

-------------------------------------------------------------------------

-1941-

 Seorang perwira Wehrmacht Jerman dengan seragam necis menyempatkan diri untuk membeli satu buket bunga lili lembah (muguet) di Paris, Prancis, pada tanggal 1 Mei 1941. Di tanggal itu biasanya bangsa Prancis saling memberikan bunga lili lembah ke teman-teman terdekatnya, yang dianggap sebagai bunga pembawa keberuntungan


 Pada tanggal 21 Mei 1941, Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) tiba di Paris dari udara, dan disambut di bandara oleh General der Infanterie Otto von Stülpnagel (Militärbefehlshaber Frankreich). Foto ini memperlihatkan saat Panglima Angkatan darat Brauchitsch (kiri) dan Panglima Militer di Prancis Stülpnagel dalam perjalanan ke kota Paris dari bandara. Stülpnagel sendiri adalah seorang jenderal Angkatan darat yang beralih menjadi jenderal Angkatan Udara (dengan pangkat General der Flieger) saat Luftwaffe dibentuk pertengahan tahun 1930-an. Pada bulan Desember 1940 dia balik lagi ke Angkatan Darat dan "berganti" pangkat menjadi General der Infanterie


 Inspeksi pasukan Heer di Paris, Prancis, tahun 1941 (kemungkinan persiapan sebelum diterjunkan dalam Unternehmen Barbarossa). Mereka semua memakai tas pakaian standar M31 (Bekleidungssack 31), kaleng pembungkus masker gas M1930 (Tragbüsche für Gasmaske 30) dengan kantong kain gas (Gasplane) di selempang bahu. Perhatikan pula anak-anak yang tampaknya begitu bebas berkeliaran di sekeliling 'tentara Nazi barbar" ini!



Warga Paris berkumpul di sekitar meja penjaja keliling yang berjualan di pinggir jalan, sementara di sebelahnya adalah Kino (Bioskop) khusus untuk prajurit Jerman



Di halaman sebuah barak militer di Paris, para prajurit Jerman dan anggota O.M. (Orkes Melayu eh Militer) menunggu inspeksi resmi perwira tinggi


Di sebuah kios buku di Paris, seorang prajurit Wehrmacht menemukan sebuah buku berbahasa Jerman di antara kumpulan buku-buku berbahasa Prancis dan Inggris. Kios-kios koran disana biasa menjual koran-koran harian serta lusinan majalah berbahasa Jerman


Prajurit Jerman berdesak-desakan dengan warga sipil demi bisa melihat barang-barang yang diperjualbelikan di pasar loak Paris. Pedagang-pedagang lokal disana biasa memark-up harga parfum serta pernak-pernik kepada orang-orang Jerman!


Dua orang perwira Flak Luftwaffe berpakaian necis sedang bersantai bersama seorang wanita muda di arena pacuan kuda Auteuil, dimana kuda-kuda yang kurang makan diperlombakan selama berlangsungnya pendudukan Jerman di Paris


 Pada hari Sabtu tanggal 25 Oktober 1941, Kriegsverwaltungsrat Dr. Hans-Gottfried Reimers (Leiter der Abteilung Arbeitseinsatz und Arbeitsvermittlung der FK Bordeaux) dikebumikan di Pemakaman Saint Bris yang terletak di Villenave d'Ornon, Bordeaux, Prancis. Empat hari sebelumnya (21 Oktober 1941), petugas sipil yang bekerja di administrasi militer Wehrmacht ini ditembak mati oleh Pierre Rebiére, seorang anggota perlawanan bawah tanah Prancis yang berhaluan Komunis, di Wilson Boulevard dekat Rue Judaique saat sedang berjalan pulang dari kantor menuju rumahnya. Pembunuhan ini, dan juga beberapa pembunuhan lain dalam waktu berdekatan yang menimpa perwira-perwira Jerman yang bertugas di Bordeaux, membuat Hitler murka sehingga memerintahkan 200 orang tawanan Prancis dieksekusi sebagai pembalasannya. Foto ini memperlihatkan tiga orang jenderal Jerman yang ikut menghadiri upacara pemakaman Dr. Reimers. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Otto Schaum (Pionierführer 7. Armee), Generalleutnant Moritz von Faber du Faur (Chef Militärverwaltungsbezirk Bordeaux), dan Generalmajor z.V. Albert Freiherr von Rotberg (Kommandant rückwärtigen Armeegebiets 588)

-------------------------------------------------------------------------

-1942-


Parade mesin perang dari SS-Division (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di jalanan Champs-Élysées (Paris, Prancis) yang berlangsung tanggal 29 Juli 1942. Beberapa yang terlihat melintas adalah Schwimmwagen, Sd.Kfz.250, truk, dan Panzerkampfwagen I Ausf.B. Tiga orang perwira tinggi yang berdiri menghadap kamera adalah, dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division LSSAH), Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber West), dan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Paul "Papa" Hausser (Kommandierender General SS-Panzerkorps). Foto oleh Kriegsberichter Micheljack dari PK (Propaganda-Kompanie) 696


Parade Korps Musik Wehrmacht di wilayah pendudukan Prancis. Biasanya "unjuk musik" semacam ini dilakukan setiap hari pada waktu senja untuk menghibur warga sekitar dan - dengan maksud lain yang lebih terselubung - untuk mengingatkan warga Prancis bahwa negara mereka kini adalah wilayah jajahan Jerman. Kota Paris, yang sebelum perang dijuluki sebagai "City of Light" (Kota Cahaya), kini cahayanya seakan meredup setelah pasukan Jerman mendudukinya. Keriuhan yang biasanya terdapat di kota besar - lalulintas kendaraan, orang yang lalu-lalang, dan pertunjukan jalanan - jauh berkurang pada periode tahun 1940-1944. Kadangkala sepinya suasana membawa keuntungan tersendiri karena penduduk lokal bisa mendengarkan musik yang mengalun ataupun kicauan burung tanpa gangguan berarti, tapi di lain pihak hal tersebut juga berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan karena seringkali tiba-tiba terdengar suara sirene meraung-raung tanda adanya razia atau serangan udara

-------------------------------------------------------------------------

-1943-

Dari kiri ke kanan: Generalmajor Walter Botsch (Chef des Generalstabes 19. Armee), perwira Luftwaffe tak dikenal, General der Infanterie Baptist Knieß (Kommandierender General Korpsgruppe Knieß), Generalleutnant Otto Kohlermann (Kommandeur Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), Hauptmann der Reserve Walter Evers (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment "Feldherrnhalle" / Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), dan Generalleutnant Kurt Hoffmann (Kommandeur 715. Infanterie-Division). Foto ini diambil di pantai Nice di Prancis selatan pada bulan Oktober 1943


 Dari kiri ke kanan: Perwira Heer tak dikenal dengan pita Blutorden di saku seragam, Generalleutnant Kurt Hoffmann (muka tertutup, Kommandeur 715. Infanterie-Division), Generalleutnant Otto Kohlermann (Kommandeur Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), Generalleutnant Dipl.Ing. Johannes Fink (Kommandeur 2. Flieger-Division), tiga orang perwira tak dikenal, Generalmajor Walter Botsch (Chef des Generalstabes 19. Armee), dan General der Infanterie Baptist Knieß (Kommandierender General Korpsgruppe Knieß). Foto ini diambil di kota pantai Nice di Prancis selatan pada bulan Oktober 1943


 Dari kiri ke kanan: perwira Heer tak dikenal, Generalleutnant Dipl.Ing. Johannes Fink (Kommandeur 2. Flieger-Division), Generalleutnant Otto Kohlermann (Kommandeur Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), Generalleutnant Kurt Hoffmann (Kommandeur 715. Infanterie-Division), General der Infanterie Baptist Knieß (Kommandierender General Korpsgruppe Knieß), tiga orang perwira Heer tak dikenal, dan Generalmajor Walter Botsch (memakai kacamata hitam, Chef des Generalstabes 19. Armee). Foto ini diambil di kota pantai Nice di Prancis selatan pada bulan Oktober 1943


 Dari kiri ke kanan: Hauptmann der Reserve Walter Evers (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment "Feldherrnhalle" / Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), Generalleutnant Otto Kohlermann (menunjuk, Kommandeur Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), Oberstleutnant Joachim-Helmut Wolff (membelakangi kamera, Kommandeur Grenadier-Regiment "Feldherrnhalle" / Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), serta perwira-perwira lainnya yang tampaknya berasal dari unit yang sama (Feldherrnhalle). Divisi ini sebagian besar prajuritnya adalah juga anggota SA "Sturmabteilung", dan selama masa tugasnya di Nice mengambil markas di Monte-Carlo. Foto ini sendiri diambil di Plage des Ponchettes, Nice, pada musim gugur tahun 1943


Dari kiri ke kanan: prajurit tak dikenal, Hauptmann der Reserve Walter Evers (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment "Feldherrnhalle" / Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), perwira tak dikenal, dan Generalleutnant Otto Kohlermann (Kommandeur Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"). Mereka tampaknya sedang memperhatikan seorang bocah kecil yang sedang sibuk mengambil sesuatu dari permukaan air menggunakan tongkatnya. Foto ini sendiri diambil pada akhir musim panas / awal musim gugur tahun 1943 di Plage des Ponchettes, Nice, saat Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle" baru saja dibentuk di kota pantai di Prancis selatan tersebut, sementara Divisionskommandeur dan staff-nya memilih untuk bermarkas di Monte-Carlo. Divisi ini adalah satu-satunya di seantero Wehrmacht yang sebagian besar prajuritnya diambil dari anggota aktif SA (Sturmabteilung). BTW, bangunan mirip masjid di latar belakang adalah Jetée-Promenade de Nice, sebuah kasino di pinggir pantai yang didirikan pada tahun 1879 dengan desainnya merupakan hasil karya dari arsitek asal Inggris, James Brunlers. Kasino ini menjadi salah satu ikon terkenal kota Nice, dan gambarnya banyak ditemukan dalam kartu pos yang beredar di masa itu. Kini bangunannya sendiri sudah tidak ada lagi setelah pasukan Jerman menghancurkannya di tahun 1944 sebelum mereka ditarik mundur dari Prancis


Dari kiri ke kanan: Hauptmann der Reserve Walter Evers (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment "Feldherrnhalle" / Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), Generalleutnant Otto Kohlermann (Kommandeur Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"), perwira tak dikenal, dan Oberstleutnant Joachim-Helmut Wolff (Kommandeur Grenadier-Regiment "Feldherrnhalle" / Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"). Foto ini diambil pada akhir musim panas / awal musim gugur tahun 1943 di Plage des Ponchettes, Nice, saat Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle" operasional di kota pantai di Prancis selatan tersebut, sementara Divisionskommandeur dan staff-nya bermarkas di Monte-Carlo


Upacara pemakaman SS-Hauptsturmführer Hugo Geissler (chef SD-Einsatzkommando Vichy) yang diselenggarakan di Ehrenfriedhof Clermont pada tanggal 13 Juni 1944. Komandan Polisi Rahasia Nazi di wilayah Vichy tersebut dibunuh oleh anggota perlawanan bawah tanah Prancis di sebuah hotel di Murat, Auvergne, sehari sebelumnya. Upacara pemakamannya dihadiri oleh para petinggi Vichy serta militer Jerman. Baris depan dari kiri ke kanan: Joseph Darnand (Sekretaris Jenderal Milice française), Generalleutnant Alexander Freiherr Neubronn von Eisenburg (Deutscher General des Oberbefehlshabers West bei Marschall Petain in Vichy), General der Artillerie Walther Lucht (Kommandierender General LXVI. Reservekorps), dan Generalleutnant Fritz von Brodowski (Kommandeur Hauptverbindungsstab 588). Pria berkumis tinggi besar antara Lucht dan Brodowski - yang memakai seragam hitam Kementerian Luar Negeri - bisa jadi adalah Roland Krug von Nidda (Deutschen Botschaft bei der Vichy-Regierung in Vichy)


 Generalleutnant Hans Tröger dalam sebuah foto yang tampaknya diambil di Paris, Prancis, dengan latar belakang Menara Eiffel yang terkenal. Disini dia dengan bangga memperlihatkan Order of the Crown of King Zvonimir 1st class with Oakleaves. Nantinya dia juga mendapatkan Ritterkreuz tanggal 4 Mei 1944 sebagai Kommandeur 17.Panzer-Division. Pada tanggal 25 Mei 1944 dia diserahi komando sebagai Kommandeur 13.Panzer-Division. Divisi barunya terlibat dalam pertahanan mati-matian melawan pasukan Soviet di Kischinev sehingga pada akhir Agustus tahun yang sama tak ada satu pun panzer atau tank yang masih tertinggal untuk digunakan!


Sumber :
 
Buku "After the Fall: German Policy in Occupied France, 1940-1944" karya Thomas J. Laub
Buku "The French Resistance" karya Olivier Wieviorka
Buku "Time-Life Books World War II: Liberation" oleh Martin Blumenson
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada 
Majalah "After the Battle" no. 110
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Bill T.
www.5sswiking.tumblr.com 
www.commons.wikimedia.org
www.feuerschutz.tumblr.com
www.forum.axishistory.com
www.geheugenvannederland.nl
www.life.com
www.ratatoulha.chez-alice.fr
www.wehrmacht-awards.com

1 comment:

Unknown said...

terimakasih infonya sangat menarik,jangan lupa kunjungi balik website kami http://bit.ly/2BNthKE