Monday, July 21, 2014

Freya, Radar Deteksi Dini Jerman Era Perang Dunia II



Oleh : Naufal Harits

 Freya adalah radar yang dikembangkan oleh Jerman untuk mendeteksi target udara, namanya yang unik ini diambil dari nama dewi dalam mitologi Nordic, Freyja. Biasanya Freya dipasang 1 set bersama radar Würzburg dalam perannya sebagai pendeteksi pesawat musuh. Sementara Freya mendeteksi pesawat musuh dari jauh, dan Würzburg yang memiliki kemampuan deteksi dalam jarak yang lebih pendek akan menelusuri pergerakan pesawat musuh.

Target pertama yang berhasil dideteksi oleh Freya dalam Perang Dunia 2 adalah 22 unit pembom Vickers Wellington milik RAF yang menuju ke wilayah Jerman. Kesuksesan Freya juga terulang dalam operasi Fall Gelb, ketika Freya berhasil melindungi perbatasan barat Jerman dari serangan pesawat milik Perancis. Dan hampir ribuan stasiun peringatan dini serangan udara milik Jerman yang dilengkapi dengan Freya.

Karena Freya dinilai menghalangi operasi udara sekutu, maka Inggris membuat semacam jammer yang disebut "moonshine". Jammer ini dapat menipu Freya sehingga awak di stasiun radar Jerman akan mengira kalau ada rombongan pesawat pembom sekutu dalam jumlah besar, padahal jumlah pesawat pembom itu tidaklah sebanyak yang dideteksi oleh radar Freya.

Keterangan :
Asal : Jerman
Mulai digunakan : 1939
Jumlah : 1000 +
Jarak deteksi : 200 km
Azimuth : 360 derajat
Tenaga : 20 kW

----------------------------------------------------------------------------

 
Inspeksi Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B und Generalinspekteur der Küstenbefestigungen West) ke instalasi radar Freya LZc milik Luftwaffe, Büffel Stellung, yang terletak di Blåvand (Blaavandshuk ), pantai barat Jutland, Denmark, pada tanggal 5 Desember 1943. Radar tersebut masih dalam tahap konstruksi. Dalam inspeksi ini, Rommel menyoroti perbedaan njomplang di Luftwaffenortungsanlage Blaavandshuk, terutama antara instalasi radar dan meriam yang dilindungi oleh bunker beton, sementara ruangan barak awaknya masih terbuat dari kayu atau batu-bata. Sang Marsekal meminta agar semua bangunan terbuat dari beton atau besi anti bom. Karenanya tak lama kemudian dibangunlah bunker-bunker khusus dari tipe L 487. BTW, Perwira Luftwaffe yang berjalan mendahului di depan Rommel adalah Oberleutnant Paul Pleines (Chef 12. mittlere Flugmelde-Leit Kompanie / II.Abteilung / Luftnachrichten-Regiment 222)



Sumber :

No comments: