Wednesday, December 17, 2014

Kisah Lucu, Unik dan Menarik tentang Luftwaffe


Oberfeldwebel Heinrich "Heinz" Bartels (13 Juli 1918 - 23 Desember 1944) adalah jagoan udara Luftwaffe asal Austria dari Jagdgeschwader 5 (JG 5) "Eismeer" yang terkenal jahil dan tukang nenggak miras. Dia dipindahkan dari JG 5 ke JG 27 karena ulahnya yang bisa dibilang kelewatan. Inilah ceritanya yang diambil dari buku "Abschuss!: Von der Me 109 zur Me 262" karya rekan seperjuangan Bartels, Walter Schuck:
Awalnya adalah peristiwa yang terjadi di bulan November 1942 di lapangan udara Petsamo yang menjadi markas III./JG 5. Malam itu Bartels mabok berat setelah nyekek botol Cognac selama berjam-jam. Dia mendatangi kamar Schuck, membangunkannya, dan memaksanya untuk minum Cognac bersamanya sambil setiap kali menumpahkan minuman keras tersebut ke medali Ritterkreuz milik Schuck yang baru diperolehnya dengan alasan untuk "membaptisnya". Sementara itu di luar kamar, wingman Bartels yang tak terpisahkan - Kurt Dylewski (yang juga sama-sama dalam pengaruh minuman keras) - bermain gitar sambil bernyanyi keras-keras, lagu yang ora nyambung dengan nada, dengan suara yang luar biasa sumbang! Setelah meninggalkan Schuck (dan tiga botol Cognac kosong), Bartels melakukan aksi-aksi mabok yang lebih gila: pertama, dia berusaha mencuri sebuah truk, tapi supirnya telah mengambil kunci kendaraan tersebut. Sang supir membangunkan Bartels dan mengeluarkannya dari kabin truk sambil memukulinya. Setelah menyadari bahwa orang yang dipukulnya adalah seorang pahlawan peraih Ritterkreuz, si supir menjadi panik dan buru-buru kabur ke mess prajurit untuk pura-pura tidur. Bartels yang emosi mengikutinya sampai ke barak berdasarkan petunjuk sepatunya yang basah dan kotor. Setelah menemukannya Bartels langsung memukuli orang yang tidur di sebelah sepatu tersebut, padahal "oknum" yang asli tidur di bagian atas dan selamat dari amukan Bartels! Setelah itu, sang pilot mabok beserta wingman-nya menginvasi barak sipil yang bersebelahan yang diisi oleh wanita-wanita Lapland lokal yang dikerjakan untuk membantu tugas kebersihan dan mencuci di Petsamo. Bartels membuka setiap selimut tidur mereka dan setiap kali dia bersorak dengan aksen Austrianya yang kental: "Pfui Teifi, A so a brutaler Wahnsinn, s'stinkt furchtbor noch Kas! Ois Kas, gonz a oiter Kas!" (Wow! Benar-benar bau keju disini, bau keju yang sudah lama disimpan!) - orang-orang Laplander yang semi-nomadik memang terkenal mempunyai bau badan yang menyengat. Masih belum berniat untuk menyerah, bartels mendatangi kandang kuda dan mengeluarkan seekor bagal. Dia membawa bagal tersebut ke tempat peristirahatan "Spieß" (Sersan Kompi) dari Staffel-nya, dan membuatnya setengah berdiri di depan kamar tidur sang sersan. Sebagai seorang mantan tukang jagal di masa sebelum perang, Bartels tahu bagaimana memperlakukan binatang "selayaknya". Pada akhirnya bagal malang tersebut mengisi penuh ranjang si sersan dengan tokay hangat! Setelah itu, akhirnya Bartels keluar dan pergi tidur. Hal ini benar-benar tak bisa ditolerir, bahkan bagi JG 5 yang pilot-pilotnya biasa menembak dinding barak untuk membangunkan rekan mereka yang tidur ngorok! Gruppenkommandeur Horst Carganico langsung menyeret Bartels untuk diajukan ke Mahkamah Militer. Hanya status pahlawan serta peraih Ritterkreuz-lah yang menyelamatkan leher Bartels dan - alih-alih dipenjara - dia dipindahkan dari Arktik ke Yunani di unit yang berbeda



Sumber :
www.forum.il2sturmovik.com

No comments: